Kondom 98 persen efektif
mencegah kehamilan penularan penyakit menular seksual jika digunakan dengan
benar. Namun, sayangnya masih banyak pria yang masih salah menggunakan kondom.
Tim peneliti dari The Kinsey Institute Condom Use
Research Team (CURT) menganalisis 50 artikel yang telah diterbitkan dari
beberapa media antara tahun 1995-2011.
Para peneliti juga melibatkan berbagai partisipan
mulai dari pasangan monogami hingga pekerja seks. Peneliti banyak menemukan
bahwa kondom sering kali tidak digunakan sebagai pengaman saat berhubungan seks.
Para peneliti menyoroti sejumlah kesalahan
termasuk penggunaan benda tajam untuk membuka kemasan kondom, menggunakan
kondom terlambat atau terlalu cepat saat berhubungan seks dan kesulitan
menggunakan kondom berbahan tambahan pelumas.
Telat pakai
Hasil pengamatan menunjukkan sekitar 17-51,1
persen orang dilaporkan memasang kondom beberapa lama setelah aktivitas
bercinta dilakukan. Sedangkan 13,6-44,7 persen mengatakan menggunakan kondom
sejak memulai berhubungan seks.
Kesalahan dalam pemakaian
Peneliti juga menemukan beberapa kesalahan saat
pria dalam meletakkan kondom. Sekitar 45,7 persen orang yang diinterogasi
peneliti mengaku mereka tidak memberikan ruangan untuk air mani saat
menggunakan kondom. Sekitar Seperempat pria dilaporakan sudah membuka gulungan
kondom sebelum memasangnya di penis. Sementara 4-30,4 persen pria dilaporkan
melepaskan kondomnya saat masih melakukan hubungan seks.
Tidak teliti
Peneliti juga menemukan sekitar 74,5 persen pria
dan 82,7 persen wanita tidak memeriksa kerusakan kondom yang mereka beli
sebelum menggunakannya. Bahkan, setengah jumlah partisipan pria dan wanita
mengaku tidak membuang udara dari dalam kondom sebelum digunakan di alat
kelamin mereka.
Kondom rusak
Kondom sobek dan bocor merupakan masalah yang sering
dialami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 0,8-4,7 persen pernah mengalami
kondom sobek. Sementara 13,1-19,3 persen pernah mengalami kebocoran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan keluarkan tinta anda di sini: